Kamis, 22 Desember 2011
SELAMAT TAHUN BARU 2012
Asslamu’alaikum Wr. Wb.
Salam Sejahtera !
Alhamdulillan puji syukur kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan kita semua karunia, baik kesehatan, kebahagiaan dan kesejahteraan selama tahun 2011.
Kami selaku pimpinan dan keluarga besar INTEGRATED HEALTH CENTER (IHC) mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung terlaksananya pelayanan di klinik (CLINIC CENTER), maupun di training (LEARNING CENTER) sehingga semua bisa berjalan dengan lancar.
Begitu juga kami mengucapkan kepada seluruh masyarakat yang telah memberikan kepercayaannya kepada kami untuk bisa berbagi dalam bidang pengobatan maupun dibidang pendidikan kesehatan.
Mohon maaf bila apa yang kami berikan belum sepenuh bisa memuaskan semua pihak, namun kami terus berusaha untuk belajar melayani dengan sepenuh hati.
Semoga pelayanan yang kami berikan buat Masyarakat bisa memberikan kontribusi walaupun sedikit dalam bidang kesadaran kesehatan mandiri.
SELAMAT TAHUN BARU 2012
Semoga Tuhan YME memberikan kita kesehatan, kebahagiaan & kesejahteraan… Amien
Wassalmu’alaikum Wr. Wb.
Salam sejahtera
DOKUMENTASI TRAINING HEALTH SECRET ANGKATAN 34-JAKARTA, 19 NOPEMBER 2011
Dokumentasi Penyelenggaran One Day Training Program
HEALTH SECRET ANGKATAN 34
Gedung ASKES REGIONAL IV
Jl. Raya Pasar Minggu Jakarta Selatan
Alhamduliilah dengan Ridlo Allah, penyelenggaraan One Day Training HEALTH SECRET ke-34 pada hari Sabtu, 19 Nopember 2011 yang bertempat di Gedung ASKES Regional IV Jakarta Selatan dapat terlaksana dengan lancar dan sukses !
Acara ini diikuti oleh 35 peserta yang berasal dari berbagai kalangan, baik Publik, Perusahaan, Instansi pendidikan, dokter, guru maupun Ibu rumah tangga.
Berikut ini tanggapan sebagian peserta training HEALTH SECRET 34 setelah mengikuti training ini :
"Luar Biasa, ilmiah sekali...."
(Dr. Enny Tyasandarwati, Sp.Ort-Rumah Sakit Anak Bunda Harapan Kita Jakarta)
"Saya mendapat banyak pengetahuan yang belum pernah saya ketahui, karena saya mengidap penyakit KANKER PARU. Seolah-olah saya mendapat kekuatan, kepercayaan, dan keyakinan untuk melawan penyakit KANKER..."
(Ling Shirley-Pengidap Penyakit Kanker Paru)
"Sangat bagus dan berkesan, mudah di pahami karena visualisasinya ilmiah sekali. Menyadarkan saya bahwa selama ini pola hidup, pola makan dan pola pikir saya salah...."
(Takhidi Eko Purnomo-Guru SMP Islam Al Azhar 1)
"Sangat membuka kesadaran, sehingga bisa menjawab beberapa pertanyaan yang ada dalam hati kami...."
(Daniel Tan-Inspirator)
"Luar Biasa...!! Mantap Dok... Kolerasi ini baru saya dapatkan di training Dr. Puti..."
(M. Jhona Awaluddin-Guru SMP)
"Informasi yang luar biasa dalam merubah paradigma masyarakat dalam memandang kesehatan..."
(Dr. I Made Puja Yasa-Kepala PT. ASKES (Persero) Cabang Jakartra Selatan)
Berikut ini Dokumentasi kegiatan training :
Senin, 19 September 2011
Pada
saat ini masalah kesehatan di Indonesia semakin kompleks, yang
ditandai dengan meningkatnya berbagai penyakit kronis/degeneratif pada
usia yang semakin lama semakin muda. Salah satu penyebab utamanya
adalah minimnya pengetahuan masyarakat mengenai pola makan, pola hidup,
dan pola pikir yang sehat.
Training HEALTH SECRET telah di selenggarakan sejak tahun 2006 hingga 2011 yang merupakan salah satu wujud peran serta kami untuk ikut serta menjawab persoalan kesehatan Bangsa. Training HEALTH SECRET adalah sebuah training yang merubah paradigma sehat sehingga mendorong perubahan pola hidup sehingga masyarakat maupun staf perusahaan dapat berpartisipasi aktif untuk menjaga kesehatannya dengan upaya yang murah.
Program ini telah diikuti oleh lebih dari 23.000 orang, dan lebih dari 60 instansi maupun perusahaan baik BUMN maupun swasta.
Kami percaya bahwa penyelenggaraan Training HEALTH SECRET sangat dibutuhkan, dalam upaya merubah paradigma sehat yang salah dan berkembang di masyarakat maupun diperusahaan saat ini. Penyelenggaraan training kesehatan ini sejalan dengan tujuanpemerintah maupun perusahaan untuk meningkatkan kualitas kesehatan SDM sekaligus menurunkan biaya kesehatan.
METODE TRAINING :
1. Edutainment (Education & Entertainment)
2. Ice Breaker (Permainan)
3. Multimedia Audio Visual (Animasi & Video)
4. Diskusi
5. Dll.
MATERI TRAINING HEALTH SECRET :
(Jam 07.30-12.00)
Pengobatan yang Aman bagi Tubuh
Bagaimana Tubuh Berkarat dan Membusuk dari Dalam
Makanan yg dapat Membunuh Kita
Makanan Kita, Masa Depan Kita
(13.00-17.30)
Antara Gaya Hidup yang Sehat dan yang Merusak
Lingkungan yang Sehat dan Merusak
Peran Mental dan Kesadaran bagi kesehatan
Bagaimana Pikiran Berkomunikasi dengan Tubuh
Kekuatan Penyembuh Alami (Quantum Healing Dan Mind Healing)
Mengenal Potensi Mental & Kesadaran bagi Kesehatan
MANFAAT TRAINING :
- Peserta mengetahui cara kerja tubuh
- Peserta mengetahui proses terjadinya penyakit
- Peserta mengetahui dampak pola makan yang buruk yang secara perlahan merusak tubuh
- Peserta mengetahui pilihan makanan yang baik bagi peningkatan kerja organ tubuh
- Peserta menyadari peranan gaya hidup dan lingkungan bagi kesehatan
- Peserta mengerti bagaimana mental dan spiritual berpengaruh pada kesehatan Peserta dapat memanfaatkan pengetahuan dan fungsi kesadaran bagi kekuatan penyembuh alami dari dalam tubuh.
MANFAAT TRAINING BAGI PERUSAHAAN
- Memiliki karyawan yang memahami kesehatan dan cara memelihara kesehatan secara mandiri
- Meningkatkan produktifitas kerja dan
- menurunkan biaya kesehatan yang semakin meningkat.
TANGGAPAN PESERTA ALUMNI TRAINING HEALTH SECRET
“Training Health Secret sangat berbeda dengan training yang selama ini kami adakan di Bank Mandiri, training ini sangat sesuai dengan kondisi Bank Mandiri yang saat ini beban biaya kesehatannya semakin tinggi…”
(I Nengah Rentaya- Senior Vice President Learning Center BANK MANDIRI)
”Luar Biasa..!! Sangat ILMIAH, materi penuh dengan data.”
(Raden Akhmad Yani-Anggota DPRD Bandung)
“Inspiring & eye opener.”
(Adiwarman Karim-Direktur Karim Business Consulting & Pakar Ekonomi Syari’ah)
”Training ini sangat berguna sekali !”
(Ust. Abu Syauqi-Pimpinan Rumah Zakat)
“Training ini sangat berguna dan memberikan pemahaman yang sangat bermanfaat.”
(Dr. Yumna Rasyid, M.Pd.-Dosen PTN Jakarta)
“Merubah pola hidup & pola makan yang sehat dan lebih mensyukuri atas nikmat yang telah diberikan Allah kepada kita.”
(Ait Machdali-Istri Prof. DR. Komaruddin Hidayat)
“Mbak Puti.. Training Health Secret kemaren punya dampak besar bagi keluarga besar kami, hari ini kami sedang lomba buat juice… Pokoknya seru mbak…”
(SMS dari Shanti-Aktifis sosial tinggal di Jerman)
”Bravo dr. Puti untuk Training Anda…”
(Hj. Lili Wachid-Wakil Dewan Syuro PKB)
TRAINER :
Dr. Puti Rita Liswari, M.Sc, M.Kes.
- Master Trainer HEALTH SECRET
- Director INTEGRATED HEALTH CENTER
- Pengurus Pusat PDHMI (Perhimpunan Dokter Herbal Medik Indonesia)
WAKTU & TANGGAL :
JAKARTA
Tanggal, 19 Nopember 2011
Jam 07.30 sd 18.00 WIB
FASILITAS :
Makalah
Sertifikat
1x makan siang
2x coffee break
BIAYA TRAINING
Biaya training : Rp. 1.000.000,-
Early Bird : Rp. 600.000,- (Sebelum 5 Nopember 2011)
Bagi yang daftar 6 orang (GRATIS 1 orang)
PENAWARAN KHUSUS UNTUK CORPORATE:
Kami memberikan harga khusus untuk perusahaan Bapak/ibu :
- Jika Mengirimkan 2-5 karyawan : Rp. 500.000,- @ orang
- Jika Mengirimkan 6-10 karyawan : Rp. 300.000,- @ orang
AYO SEGERA DAFTAR !
TEMPAT TERBATAS UTK 100 PESERTA !
PEMBAYARAN VIA TRANSFER
Bank BCA : 8100 14 9681
MANDIRI : 1300 7882 2999
a/n NADA RISTYA RAHMANI
Bukti transfer mohon di Fax ke : 022 423 0523
SEGERA HUBUNGI KAMI ! :
THE INTEGRATED HEALTH CENTER FOR WELLBEING (IHC)
Telp. 022-423 0523
CONTACT PERSON
Afief Khoiril Anam
HP. 0813-2256 9827 / 0857-1732 7361
Website :
www.ihcforwellbeing.com
www.integratedhealthcenter
Kamis, 21 Juli 2011
POLA MAKAN & POLA HIDUP SEHAT DI BULAN RAMADHAN
Segenap Pimpinan & Keluarga Besar IHC
Mengucapkan :
" Selamat Menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan 1432 H.
Mohon Maaf Lahir & Bathin "
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa
(Q.S. AL BAQARAH : 183)
Agar selama menjalan ibadah puasa kita tetap sehat & bugar dalam menjalankan aktifitas sehari-hari, maka diperlukan nutrisi yang cukup. Oleh karena itu menu makan tetap harus tercukupi, yaitu :
3 x buah
3 x sayur
2 x protein
2 x karbohidrat
Air putih 8 gelas
Olah raga minimal 20 menit
Haid Itu Bukanlah Kotoran
Menstruasi atau haid adalah meluruhnya zat-zat nutrisi pada dinding rahim karena tidak terjadi pembuahan pada waktu ovulasi sebelumnya. Luruhnya zat-zat nutrisi yang menempel di dinding rahim itulah yang lazim kita sebut sebagai "darah haid".
Jadi, darah haid bukanlah darah kotor (sebagaimana lazimnya anggapan masyarakat), karena darah haid tersebut berasal dari zat-zat nutrisi yang merupakan sumber makanan untuk janin bila terjadi pembuahan.
Adapun terjemahan dalam bahasa Indonesia yang menyebutkan bahwa haid itu adalah kotoran, tampaknya perlu didiskusikan antara ulama dan ilmuwan sehingga terdapat keseragaman penerjemahan yang paling tepat. Berikut ayat al-Quran tersebut:
Pada al-Quran dan Terjemahnya dalam Bahasa Indonesia yang dikeluarkan oleh Departemen Agama RI (yang tentunya menjadi acuan bagi masyarakat Indonesia), Q.S. al-Baqarah 2:222 tersebut diterjemahkan sebagai berikut:
Dan mereka bertanya kepadamu tentang tentang haid. Katakanlah, "Haid itu adalah kotoran. Oleh sebab itu, hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid, dan janganlah kamu mendekati mereka sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu". Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang tobat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri. [Q.S. al-Baqarah 2:222]
Dalam tafsir al-Mishbah karya M. Quraish Shihab, terjemahan ayat tersebut sebagai berikut:
Mereka bertanya kepadamu tentang mahiid. Katakanlah, "Ia adalah gangguan". Oleh sebab itu, hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka sebelum mereka suci. Apabila mereka telah bersuci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepada kamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan mehukai orang-orang yang bersungguh-sungguh menyucikan diri.
Bila kita lihat sebab turunnya ayat (asbaab an-nuzul), ayat tersebut intinya berisi larangan suami-istri melakukan hubungan seks pada saat istri sedang haid. Ayat tersebut turun sebagai jawaban atas pertanyaan sejumlah orang kepada Rasulullah saw. berkaitan dengan kebiasaan pria-pria Yahudi menghindari wanita-wanita yang sedang haid, bahkan tidak makan bersama mereka dan meninggalkan rumah pada saat mereka sedang haid.
Lebih lanjut M. Quraish Shihab dalam tafsirnya menjelaskan bahwa pertanyaan mereka pada hakikatnya bukan tentang apa itu haid, tetapi bagaimana tuntunan Ilahi kepada suami pada saat istrinya sedang haid.
Jawaban di atas sangat singkat tetapi menginformasikan tentang keadaan wanita yang sedang mengalami haid dan bagaimana menghadapi mereka kala itu. Sesaat setelah turunnya ayat ini Nabi saw. menyampaikan maksud jawaban Ilahi ini dengan menyatakan kepada para penanya dan seluruh umat Islam:
"Lakukanlah segala sesuatu (yang selama ini dibenarkan) kecuali hubungan seks" [H.R. Muslim]
Pada terjemahan dalam Tafsir al-Mishbah, mahiid atau haid diterjemahkan dengan "gangguan" bukan "kotoran". Kemudian, kita bandingkan kedua terjemahan tersebut di atas tersebut dengan terjemahan dalam bahasa Inggris berikut:
"They ask you about (intercourse during) menstruation. Say it is a harm, so keep away from women during menstruation and do not approac them untill they are clean..."
Pada terjemahan bahasa Inggris di atas, menstruasi disebut sebagai "harm" yang memiliki makna cukup luas, antara lain: hal yang merugikan, hal yang mengganggu, hal yang membahayakan, dan hal yang mencelakakan.
Bila kita hubungkan dengan penelitian medis, tampaknya terjemahan yang terdapat dalam Tafsir al-Mishbah karya M. Quraish Shihab serta terjemahan dalam Bahasa Inggris di atas lebih mengena.
Ayat tersebut turun dalam konteks pertanyaan sejumlah orang kepada Rasulullah saw. tentang boleh atau tidaknya melakukan hubungan seks saat sedang menstruasi. Kemudian Allah berfirman bahwa menstruasi itu adalah hal yang mengganggu, membahayakan, dan mencelakakan (menyangkut hubungan seks ketika sedang menstruasi/sesuai konteks pertanyaan).
Mengapa Allah SWT. mengatakan bahwa menstruasi itu adalah hal yang mengganggu, membahayakan, bahkan dapat mencelakakan dalam konteks pertanyaan tentang boleh atau tidaknya melakukan hubungan intim saat sedang menstruasi? Jawabannya sebagai berikut:
Alat kelamin wanita menjadi saluran yang menghubungkan rongga perut dengan segala sesuatu yang ada di luar. Lubang vagina langsung terhubung menuju mulut rahim, kemudian terhubung ke kiri dan ke kanan tempat saluran telur.Saluran telur ini bermuara ke rongga perut. Di dalam perut banyak sekali organ-organ tubuh yang sangat penting dan sangat sensitif, seperti usus, hati, pankreas, dan lain-lain. Bila kuman masuk melalui saluran alat kelamin wanita dan kemudian masuk ke dalam perut, akan menimbulkan infeksi yang sangat berbahaya.
Dalam keadaan normal, saluran ini dilindungi oleh lendir-lendir kental yang ada di dalam mulut rahim sehingga kotoran apa pun tidak akan bisa masuk ke dalam rongga perut. Lendir-lendir yang kental ini berisi banyak sekali sel-sel darah putih yang akan membunuh semua kuman yang lewat.
Nah, pada saat menstruasi, lendir ini tidak diproduksi agar darah menstruasi dapat keluar. Bila lendir tersebut masih ada, darah menstruasi tentunya akan terhambat dan tidak bisa keluar. Artinya, pada waktu menstruasi, sumbatan lendir tersebut akan terlepas. Akibatnya saluran kelamin tidak memiliki pengaman, sehingga sangat rentan terhadap serangan kuman.
Pada waktu menstruasi banyak sekali perlukaan dan pembuluh-pembuluh darah di dinding rahim terbuka. Bila ada kuman-kuman yang masuk, dengan sangat mudah kuman-kuman tersebut akan memasuki rahim karena tidak ada lendir yang menghambatnya.
Kuman-kuman tersebut tidak hanya masuk ke dalam rongga perut, tetapi bisa mencapai seluruh tubuh melalui pembuluh-pembuluh darah yang terbuka dan dengan cepat menyebar ke otak, ke ginjal, ke jantung, sehingga dapat menyebabkan infeksi di seluruh tubuh, bahkan bisa menimbulkan kematian mendadak.
Juga bila ada udara terdorong masuk ke dalam mulut rahim lalu masuk ke dalam pembuluh darah, kuman akan cepat menuju jantung sehingga menimbulkan gangguan jantung. Bila terbawa ke otak, dengan cepat akan terjadi reaksi alergi, atau akan menyebabkan gangguan otak (mengalami kejang-kejang dan diikuti dengan kematian mendadak).
Kita lihat, bahwa medis dan Islam selalu sejalan. Islam mengharamkan hubungan seks suami-istri pada saat menstruasi dan ternyata memang hal itu sangat membahayakan, bahkan dapat mencelakakan istri.
Bila terdapat hal-hal yang sepertinya bertentangan antara medis dengan Islam, hal itu disebabkan oleh sejumlah hal, antara lain:
- Pertama, ilmu yang dikuasai manusia masih sangat terbatas, belum sampai pada taraf seperti yang tertera dan dijelaskan di dalam al-Quran.
- Kedua, interpretasi terhadap ayat al-Quran yang kurang tepat.
- Ketiga, terjadi bias interpretasi dalam penerjemahan al-Quran ke dalam bahasa selain bahasa Arab (seperti contoh penerjemahan ayat di atas ke dalam bahasa Indonesia). Dalam istilah bahasa, hal seperti ini lazim disebut dengan interpretasi lintas budaya (cross culture interpretation). Salah satu faktor penyebabnya adalah karena tidak ditemukan padanan kata yang tepat.
Karenanya, kita harus terus berupaya mencari dan menggali pengetahuan tentang berbagai hal tersebut. Itulah mengapa dalam Islam, menuntut ilmu adalah kewajiban (bukan hak) dan harus dilaksanakan secara terus menerus.
Wallahu A’lam...
Wallahu A’lam...
Sumber :
http://dokter-hanny.blogspot.com/2010/10/haid-itu-bukanlah-kotoran.html
Sabtu, 09 Juli 2011
Dokter Umum Didorong Tahu Obat Herbal
Padang, Kompas - Ikatan Dokter Indonesia bersama Kementerian Kesehatan tengah menyusun kurikulum untuk diaplikasikan dalam pendidikan dan pelatihan pengenalan obat-obatan herbal bagi dokter umum di Indonesia. Sekretaris Jenderal Pengurus Besar IDI Slamet Budiarto mengatakan, penyusunan kurikulum sudah dilakukan selama enam bulan.
”Kurikulum akan diterapkan pada pelatihan bagi para dokter yang sudah berpraktik, terutama dokter umum,” kata Slamet seusai berbicara dalam Seminar Perkembangan Herbal dan Penggunaannya dalam Bidang Kesehatan yang diselenggarakan IDI Kota Padang dan produsen jamu Sido Muncul di Kota Padang, Sabtu (15/5).
Slamet mengatakan, kurikulum tentang obat-obatan herbal diharapkan bisa menjadi salah satu langkah untuk mengurangi ketergantungan Indonesia pada obat impor. Di sisi lain, dilakukan upaya penelitian guna mendapatkan sandaran ilmiah bagi tanaman herbal untuk bisa digunakan dalam pengobatan medis.
Menurut Slamet, selama ini obat-obatan herbal baru digunakan pada tingkat promotif, belum sampai pada tingkat kuratif (pengobatan).
Guru Besar Universitas Diponegoro, Semarang, Prof dr Edi Dharmana menambahkan, hambatan terbesar untuk memproduksi dan mengenalkan obat herbal ialah relatif minimnya anggaran penelitian. Penelitian penting untuk uji klinis obat herbal sebelum menjadi fitofarmaka.
”Kita harapkan para dokter mau menggunakan obat herbal. Masalahnya, belum semua obat (herbal) diteliti kandungan aktifnya. Jadi, tidak ada bukti klinis sehingga dokter ragu,” kata Edi yang juga peneliti obat herbal dan ahli imunologi itu.
Edi menyatakan, saat ini di Indonesia baru ada lima obat herbal Indonesia yang lulus uji klinis untuk jadi fitofarmaka, yaitu Stimuno (peningkat kekebalan tubuh), Tensigard Agromed (obat darah tinggi), X-Gra (peningkat gairah seksual laki-laki), Rheumaneer (pengurang rasa nyeri), dan Nodiar (antidiare).
Namun, setelah lolos uji klinis, obat herbal dari bahan-bahan alami tadi harganya relatif mahal dan cenderung sama dengan obat-obatan impor. Contohnya Tensigard Agromed yang terbuat dari seledri (Apium graviolens L) dan tanaman kumis kucing (Orthosiphon stamineus Bent).
Menanggapi hal tersebut, Slamet mengatakan, yang terpenting memanfaatkan dan menggunakan dulu obat herbal dari keanekaragaman hayati Indonesia. (INK)
Sumber : Kompas.com
KANKER : Kolaborasi Herbal dan Kemoterapi
Oleh William Barnes dan Ossyris Abu Bakar
Anggapan tersebut rasional terkait menjamurnya pengobatan alternatif berbasis herbal tanpa melalui uji klinis yang ilmiah. Maraknya produk herbal yang tidak bisa dipertanggungjawabkan potensi terapinya dan efek samping yang ditimbulkan tidak berarti semua produk alami mubazir. Sesungguhnya banyak tanaman yang menyimpan potensi terapeutik yang luar biasa bila digali melalui penelitian ilmiah.
Sebut saja flavonoid—pemberi pigmen tumbuh-tumbuhan—yang terkandung luas dalam tumbuhan dan buah-buahan. Flavonoid juga protektor terhadap serangan mikroba dan serangga. Penyebaran flavonoid yang luas, varietas, serta toksisitas yang rendah menandakan kita dapat mengonsumsi flavonoid dalam jumlah besar tanpa khawatir berdampak buruk terhadap kesehatan.
Flavonoid memiliki peran besar dalam tubuh kita sebagai modifikator respons alami biologis. Banyak penelitian membuktikan peran flavonoid untuk memodifikasi reaksi tubuh pada penyakit. Flavonoid dapat menekan inflamasi (radang), mengontrol kadar gula darah, memperbaiki respons imun, melawan kanker, dan proteksi terhadap penyakit jantung.
Kadar dan tipe flavonoid bervariasi dalam tiap jenis tumbuhan. Kombinasi dan kuantitas flavonoid yang beragam dapat dimanfaatkan untuk mengobati berbagai jenis penyakit.
Dengan penelitian ilmiah, kita bisa memahami dan mendapat informasi mekanisme untuk memodifikasi sinyal seluler dan metabolisme, memahami dosis serta kombinasi terapi terbaik untuk pengobatan tertentu.
Inflamasi
Kanker merupakan penyakit inflamasi. Ketika tubuh memproduksi keradangan sebagai reaksi terhadap luka atau infeksi, akan diproduksi substrat yang juga dapat memengaruhi tumbuhnya kanker.
Bila terjadi radang kronis seperti ulkus yang disebabkan bakteri dalam perut, konsekuensinya tidak hanya memicu terjadinya kanker, tetapi sekaligus memicu pertumbuhannya.
Flavonoid berperan dalam memerangi kanker sebagai: antiinflamasi (antiradang), antikanker, dengan merangsang apoptosis (program kematian sel), antimetastasis (antipenyebaran kanker), antiangiogenesis (antipertumbuhan pembuluh darah baru), meningkatkan kerja kemoterapi, dan menurunkan toksisitas kemoterapi
Dengan kemoterapi, angka kesembuhan kanker solid (padat) seperti kanker payudara, ovarium, ginjal, prostat, tulang, dan otak pada orang dewasa 2,3 persen. Rendahnya angka itu memicu resistensi terhadap obat-obat kemoterapi (multi-drug resistance). Membran transpor protein ABCG2/BCRP1 menurunkan konsentrasi kemoterapi intraseluler seperti ironotecan dan doxorubicin.
Protein ABCG2 ditemukan dalam jumlah besar dalam stem sel kanker. Protein itu memicu sel kanker stem sel untuk memulai pertumbuhan tumor pascakemoterapi. Substrat yang menghambat ABCG2 meningkatkan kemosensitivitas sel kanker stem sel terhadap kemoterapi serta memperbaiki respons.
Berbagai jenis flavonoid menghambat ABCG2. Kolaborasi ragam flavonoid seperti apigenin, luteolin, quercetin, genistein, dan kaempferol menghambat pertumbuhan sel kanker pada kanker ovarium pada suatu studi in vitro (angka kesembuhan 80 persen). Flavonoid berpotensi menghambat VEGF (Vascular Endothelial Growth Factor)—faktor pemicu angiogenesis (tumbuhnya pembuluh darah baru pada kanker). Teh hijau berpotensi menghambat MMP2 (Matrix Metalloprotein 2) dan MMP9 (Matrix Metalloprotein 9).
Untuk memperoleh capaian terapi lebih baik, kombinasi flavonoid, ekstrak murni teh hijau, dan kemoterapi menjadi pilihan yang dapat dicoba. Kombinasi terapi alami dan kemoterapi memberikan hasil lebih baik karena bekerja di jalur yang berbeda sehingga dapat membunuh sekaligus tak memberi peluang tumbuh kembalinya sel kanker.
Kemoterapi dapat membunuh sel kanker, tetapi tidak berdaya terhadap terjadinya kekebalan terhadap obat, juga tidak berpotensi mencegah penyebaran kanker ke organ lain, termasuk pertumbuhan pembuluh darah baru sebagai pemasok makanan bagi pertumbuhan sel kanker.
Untuk mendongkrak angka kesembuhan, pilihan terapi sebisanya berbasis pada pengobatan yang menekan pertumbuhan pembuluh darah baru (angiogenesis), mitosis (pembelahan sel), dan penyebaran ke organ lain (metastasis).
OSSYRIS ABU BAKAR Bekerja sama dengan Resort to Health Medical Clinic Perth
Sumber : http://kesehatan.kompas.com/read/2010/04/19/03025499/Kolaborasi.Herbal.dan.Kemoterapi
SBY Dorong Obat Herbal Jadi Alternatif Pengobatan
CIPANAS, KOMPAS.com — Pengobatan dengan menggunakan obat-obatan yang diracik dari tanaman akan terus ditingkatkan melalui budidaya tumbuhan serta penelitian di bidang tersebut sehingga masyarakat memiliki alternatif dalam proses perawatan kesehatan.
Hal itu disampaikan Ketua Perhimpunan Dokter Herbal Indonesia dr Hardhi Pranata Sp, S.MARS, saat mendampingi Ibu Ani Yudhoyono meninjau taman herbal di Istana Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, Senin (5/4/2010) pagi.
"Nantinya diharapkan pasien memiliki pilihan menggunakan obat herbal sehingga bisa dilakukan pengobatan integrasi dengan obat berbahan kimia. Di RRC sudah ada itu," kata Hardhi Pranata.
Hardhi yang juga salah satu anggota Tim Dokter Kepresidenan menambahkan, pengembangan tanaman untuk obat-obatan di Indonesia memiliki potensi yang besar mengingat setidaknya ada sekitar 4.000 jenis tanaman yang dianggap memiliki khasiat untuk pengobatan.
"Secara empiris, jamu ratusan tahun dipakai oleh masyarakat, saat ini sudah 18 herbal yang lulus standar uji klinis, lima jenis masih proses. Presiden (Susilo Bambang Yudhoyono) ingin ada percepatan. Ini memerlukan sinergi antara Kementerian Kesehatan, Badan POM, Kementerian Pertanian, dan pihak lainnya," katanya.
Hardhi mengatakan, dalam waktu dekat, untuk meningkatkan kompetensi dokter dalam penggunaan obat-obatan berbahan herbal, akan diresmikan program studi magister pengobatan herbal di Universitas Indonesia.
Menurut Hardhi, langkah mengembangkan taman herbal berangkat juga dari anjuran Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih pada 6 Januari 2010 yang mendorong para dokter mau memakai jamu dalam pengobatannya.
Taman Herbalia seluas 2.600 meter persegi yang berada di sisi timur istana tersebut memiliki 207 jenis tanaman herbal yang merupakan percontohan bagi pengembangan tanaman herbal di dalam negeri.
Pusat percontohan
Menurut Kepala Pusat Studi Biofarmaka Institut Pertanian Bogor Dr Latifah K Darusman, Taman Herbalia Istana Cipanas akan dikembangkan menjadi pusat percontohan pengembangan tanaman untuk obat, salah satunya meningkatkan koleksi dari 207 jenis menjadi 470 jenis pada masa yang akan datang.
Dalam kesempatan itu, baik Hardhi maupun Latifah sepakat bahwa pada masa mendatang perlu keterlibatan produsen obat-obatan untuk memproduksi obat berbahan tumbuhan yang relatif tidak memiliki efek samping, terutama bila dikonsumsi dalam waktu panjang.
"Kami kira nanti trennya demikian, herbal ini multicompound dan bisa saling melengkapi untuk pengobatan, baik penyakit regenaratif seperti kanker dan juga untuk menjaga kesehatan. Ini bisa untuk promotif meningkatkan kesehatan, preventif juga ada, serta kuratif tentunya," kata Hardhi.
Dia menjelaskan, di Eropa dan Amerika Serikat, kecenderungan penggunaan tanaman sebagai bahan racikan obat terus meningkat. Bahkan, ada obat untuk kanker produksi luar negeri yang menggunakan bahan temulawak asal Indonesia. Meski demikian, masih banyak kalangan dalam negeri yang tidak mengetahui hal itu.
Peningkatan penggunaan tanaman berpotensi sebagai bahan obat di Indonesia, katanya, memerlukan kerja sama dan pemahaman semua pihak atas potensi yang dimiliki di dalam negeri.
"Kami mengajak dunia farmasi untuk mulai gunakan herbal karena herbal yang terstandar ini potensinya besar," katanya.
Ibu Ani Yudhoyono didampingi anggota Solidaritas Istri anggota Kabinet Indonesia Bersatu atau SIKIB meninjau Taman Herbalia di Istana Cipanas tersebut.
Sumber : http://kesehatan.kompas.com/read/2010/04/05/10111640/SBY.Dorong.Obat.Herbal.Jadi.Alternatif.Pengobatan
Hal itu disampaikan Ketua Perhimpunan Dokter Herbal Indonesia dr Hardhi Pranata Sp, S.MARS, saat mendampingi Ibu Ani Yudhoyono meninjau taman herbal di Istana Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, Senin (5/4/2010) pagi.
"Nantinya diharapkan pasien memiliki pilihan menggunakan obat herbal sehingga bisa dilakukan pengobatan integrasi dengan obat berbahan kimia. Di RRC sudah ada itu," kata Hardhi Pranata.
Hardhi yang juga salah satu anggota Tim Dokter Kepresidenan menambahkan, pengembangan tanaman untuk obat-obatan di Indonesia memiliki potensi yang besar mengingat setidaknya ada sekitar 4.000 jenis tanaman yang dianggap memiliki khasiat untuk pengobatan.
"Secara empiris, jamu ratusan tahun dipakai oleh masyarakat, saat ini sudah 18 herbal yang lulus standar uji klinis, lima jenis masih proses. Presiden (Susilo Bambang Yudhoyono) ingin ada percepatan. Ini memerlukan sinergi antara Kementerian Kesehatan, Badan POM, Kementerian Pertanian, dan pihak lainnya," katanya.
Hardhi mengatakan, dalam waktu dekat, untuk meningkatkan kompetensi dokter dalam penggunaan obat-obatan berbahan herbal, akan diresmikan program studi magister pengobatan herbal di Universitas Indonesia.
Menurut Hardhi, langkah mengembangkan taman herbal berangkat juga dari anjuran Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih pada 6 Januari 2010 yang mendorong para dokter mau memakai jamu dalam pengobatannya.
Taman Herbalia seluas 2.600 meter persegi yang berada di sisi timur istana tersebut memiliki 207 jenis tanaman herbal yang merupakan percontohan bagi pengembangan tanaman herbal di dalam negeri.
Pusat percontohan
Menurut Kepala Pusat Studi Biofarmaka Institut Pertanian Bogor Dr Latifah K Darusman, Taman Herbalia Istana Cipanas akan dikembangkan menjadi pusat percontohan pengembangan tanaman untuk obat, salah satunya meningkatkan koleksi dari 207 jenis menjadi 470 jenis pada masa yang akan datang.
Dalam kesempatan itu, baik Hardhi maupun Latifah sepakat bahwa pada masa mendatang perlu keterlibatan produsen obat-obatan untuk memproduksi obat berbahan tumbuhan yang relatif tidak memiliki efek samping, terutama bila dikonsumsi dalam waktu panjang.
"Kami kira nanti trennya demikian, herbal ini multicompound dan bisa saling melengkapi untuk pengobatan, baik penyakit regenaratif seperti kanker dan juga untuk menjaga kesehatan. Ini bisa untuk promotif meningkatkan kesehatan, preventif juga ada, serta kuratif tentunya," kata Hardhi.
Dia menjelaskan, di Eropa dan Amerika Serikat, kecenderungan penggunaan tanaman sebagai bahan racikan obat terus meningkat. Bahkan, ada obat untuk kanker produksi luar negeri yang menggunakan bahan temulawak asal Indonesia. Meski demikian, masih banyak kalangan dalam negeri yang tidak mengetahui hal itu.
Peningkatan penggunaan tanaman berpotensi sebagai bahan obat di Indonesia, katanya, memerlukan kerja sama dan pemahaman semua pihak atas potensi yang dimiliki di dalam negeri.
"Kami mengajak dunia farmasi untuk mulai gunakan herbal karena herbal yang terstandar ini potensinya besar," katanya.
Ibu Ani Yudhoyono didampingi anggota Solidaritas Istri anggota Kabinet Indonesia Bersatu atau SIKIB meninjau Taman Herbalia di Istana Cipanas tersebut.
Sumber : http://kesehatan.kompas.com/read/2010/04/05/10111640/SBY.Dorong.Obat.Herbal.Jadi.Alternatif.Pengobatan
Selasa, 07 Juni 2011
Minuman Penurun Kolesterol
shutterstock
KOMPAS.com — Kolesterol jahat memang sebaiknya jangan ditumpuk karena berbahaya untuk kesehatan. Namun, urusan menurunkan kolesterol ternyata tidak mudah. Selain mengurangi asupan makanan yang mengandung lemak dan berolahraga, beberapa jenis minuman juga efektif untuk menurunkan kolesterol.
- Jus lemon atau segelas air hangat yang diberi perasan jeruk lemon. Minuman ini baik untuk memelihara kesehatan hati dan menurunkan kolesterol. Menurut American Dietetic Association, limonoids dalam lemon yang menyebabkan rasa pahit pada jeruk berguna untuk menurunkan kolesterol. Di dalam lever, kolesterol dibuat dari bahan yang disebut apolipoprotein B dan trigliserida. Salah satu jenis limonoids, yaitu limonin, bekerja memperlambat produksi apolipoprotein dan trigliserida tadi.
Lemon juga kaya vitamin C, antioksidan yang kuat. Dalam Nigerian Journal of Physiological Sciences dilaporkan bahwa vitamin C dari lemon ini setelah dikonsumsi selama 30 hari dapat menurunkan kolesterol secara signifikan.
- Jus anggur atau anggur merah (wine) sangat kaya antioksidan, yang akan membantu meningkatkan HDL.
Riset yang dilakukan pada tahun 2004 oleh dr Jane Freedman dari Boston University Medical School menunjukkan, minum jus anggur dalam 14 hari berturut-turut akan menaikkan kadar HDL dan menurunkan kolesterol total.
- Susu kedelai yang mengandung protein juga dapat membantu menurunkan kolesterol total.
- Jus yang menggunakan bawang putih juga baik untuk meluruhkan kolesterol.
Studi di Munich University, Jerman, menemukan bahwa menambahkan bawang putih ke dalam diet akan menurunkan kolesterol jahat sekitar 10 persen dalam empat bulan. Mengonsumsi bawang putih segar sering jadi masalah bagi banyak orang karena rasa yang tidak enak dan aromanya menyengat. Supaya lebih mudah masuk ke tubuh kita, bawang putih bisa dikreasikan dengan buah-buahan yang enak, menjadi jus kaya manfaat.
- Jus lemon atau segelas air hangat yang diberi perasan jeruk lemon. Minuman ini baik untuk memelihara kesehatan hati dan menurunkan kolesterol. Menurut American Dietetic Association, limonoids dalam lemon yang menyebabkan rasa pahit pada jeruk berguna untuk menurunkan kolesterol. Di dalam lever, kolesterol dibuat dari bahan yang disebut apolipoprotein B dan trigliserida. Salah satu jenis limonoids, yaitu limonin, bekerja memperlambat produksi apolipoprotein dan trigliserida tadi.
Lemon juga kaya vitamin C, antioksidan yang kuat. Dalam Nigerian Journal of Physiological Sciences dilaporkan bahwa vitamin C dari lemon ini setelah dikonsumsi selama 30 hari dapat menurunkan kolesterol secara signifikan.
- Jus anggur atau anggur merah (wine) sangat kaya antioksidan, yang akan membantu meningkatkan HDL.
Riset yang dilakukan pada tahun 2004 oleh dr Jane Freedman dari Boston University Medical School menunjukkan, minum jus anggur dalam 14 hari berturut-turut akan menaikkan kadar HDL dan menurunkan kolesterol total.
- Susu kedelai yang mengandung protein juga dapat membantu menurunkan kolesterol total.
- Jus yang menggunakan bawang putih juga baik untuk meluruhkan kolesterol.
Studi di Munich University, Jerman, menemukan bahwa menambahkan bawang putih ke dalam diet akan menurunkan kolesterol jahat sekitar 10 persen dalam empat bulan. Mengonsumsi bawang putih segar sering jadi masalah bagi banyak orang karena rasa yang tidak enak dan aromanya menyengat. Supaya lebih mudah masuk ke tubuh kita, bawang putih bisa dikreasikan dengan buah-buahan yang enak, menjadi jus kaya manfaat.
Diakses oleh IHC di :
http://health.kompas.com/read/2011/06/06/13492274/Minuman.Penurun.Kolesterol
Ancaman buat Penggemar Daging Merah
shutterstock
IlustrasiKOMPAS.com — Sebagai salah satu bagian penting dalam saluran pencernaan, usus berpotensi terserang penyakit kanker akibat makanan yang dikonsumsi setiap hari. Salah satu jenis makanan yang dapat meningkatkan risiko kanker pada usus adalah daging merah dan daging olahan (processed meat).
Berbagai riset sebelumnya menyebutkan, konsumsi daging merah dan daging olahan seperti sosis menimbulkan risiko buruk bagi kesehatan. Mereka yang gemar menyantap daging merah terbukti memiliki risiko kematian lebih besar akibat mengidap penyakit kanker atau gangguan jantung.
Studi di Amerika Serikat menemukan bukti baru yang memperkuat teori tersebut. Menurut laporan terbaru American Institute for Cancer Research (AICR) dan World Cancer Research Fund, mereka yang doyan menyantap daging merah lebih mungkin terkena kanker usus besar.
Hasil riset AICR menyatakan, orang yang mengonsumsi sekitar 100 gram daging merah, seperti daging sapi, domba, atau babi, setiap hari memiliki 17 persen peningkatan risiko terkena kanker usus besar dibanding yang tidak makan daging merah. Sementara orang yang makan sampai 200 gram daging merah per hari memiliki risiko 34 persen lebih tinggi.
Sementara itu, orang yang makan sedikitnya 100 gram daging olahan setiap hari memiliki peluang 36 persen lebih besar terkena kanker usus besar dibandingkan dengan mereka yang tidak. Yang termasuk daging olahan di sini adalah ham, babi, dan sosis, yang dikaitkan memiliki bahaya terbesar bagi kesehatan.
Penelitian juga menunjukkan bahwa mengurangi konsumsi daging merah dan daging olahan dapat memangkas risiko kanker usus besar. Selain itu, dengan mengubah pola gaya hidup, seperti mengurangi minum alkohol, konsumsi serat, berolahraga secara teratur, dan menjaga berat badan, sekitar 45 persen dari kanker usus besar—atau lebih dari 64.000 kasus per tahun—bisa dicegah.
Kenapa daging merah ?
Penelitian sejauh ini belum dapat menjelaskan bagaimana pastinya mekanisme daging merah atau daging olahan meningkatkan risiko kanker usus. Tetapi, menurut para ahli, ada sejumlah teori yang dapat dijadikan petunjuk.
Beberapa riset mengindikasikan bahwa senyawa kimia yang disebut heterocyclicamines, yang dihasilkan ketika daging dimasak dalam temperatur tinggi, dapat memainkan peran. Selain itu, daging olahan biasanya dibuat dengan beragam cara, mulai dari diasap, dikari, diasinkan, atau dengan ditambahkan zat pengawet seperti nitrat.
Nah, bila daging olahan mengandung nitrat masuk ke dalam tubuh, zat ini kemudian akan diubah menjadi nitrosamin, yang dikenal sebagai salah satu pemicu kanker.
"Sepertinya dan mungkin saja daging olahan memiliki sejumlah kaitan dengan risiko kanker usus besar," kata Steven H Zeisel, MD, PhD, pakar nutrisi dari University of North Carolina, Chapel Hill.
Zeisel pun memiliki saran bagi mereka yang ingin menghindari kanker usus. "Mengatur asupan daging merah, mencoba menguranginya, mencari penggantinya dengan jenis daging yang lain, atau menyantap sayuran akan menjadi pilihan yang baik," ujarnya.
Mereka yang ingin terhindar dari kanker usus juga disarankan untuk menjauhi minuman beralkohol, menjaga berat badan ideal, rutin berolahraga, dan lebih banyak mengonsumsi makanan mengandung serat.
Berbagai riset sebelumnya menyebutkan, konsumsi daging merah dan daging olahan seperti sosis menimbulkan risiko buruk bagi kesehatan. Mereka yang gemar menyantap daging merah terbukti memiliki risiko kematian lebih besar akibat mengidap penyakit kanker atau gangguan jantung.
Studi di Amerika Serikat menemukan bukti baru yang memperkuat teori tersebut. Menurut laporan terbaru American Institute for Cancer Research (AICR) dan World Cancer Research Fund, mereka yang doyan menyantap daging merah lebih mungkin terkena kanker usus besar.
Hasil riset AICR menyatakan, orang yang mengonsumsi sekitar 100 gram daging merah, seperti daging sapi, domba, atau babi, setiap hari memiliki 17 persen peningkatan risiko terkena kanker usus besar dibanding yang tidak makan daging merah. Sementara orang yang makan sampai 200 gram daging merah per hari memiliki risiko 34 persen lebih tinggi.
Sementara itu, orang yang makan sedikitnya 100 gram daging olahan setiap hari memiliki peluang 36 persen lebih besar terkena kanker usus besar dibandingkan dengan mereka yang tidak. Yang termasuk daging olahan di sini adalah ham, babi, dan sosis, yang dikaitkan memiliki bahaya terbesar bagi kesehatan.
Penelitian juga menunjukkan bahwa mengurangi konsumsi daging merah dan daging olahan dapat memangkas risiko kanker usus besar. Selain itu, dengan mengubah pola gaya hidup, seperti mengurangi minum alkohol, konsumsi serat, berolahraga secara teratur, dan menjaga berat badan, sekitar 45 persen dari kanker usus besar—atau lebih dari 64.000 kasus per tahun—bisa dicegah.
Kenapa daging merah ?
Penelitian sejauh ini belum dapat menjelaskan bagaimana pastinya mekanisme daging merah atau daging olahan meningkatkan risiko kanker usus. Tetapi, menurut para ahli, ada sejumlah teori yang dapat dijadikan petunjuk.
Beberapa riset mengindikasikan bahwa senyawa kimia yang disebut heterocyclicamines, yang dihasilkan ketika daging dimasak dalam temperatur tinggi, dapat memainkan peran. Selain itu, daging olahan biasanya dibuat dengan beragam cara, mulai dari diasap, dikari, diasinkan, atau dengan ditambahkan zat pengawet seperti nitrat.
Nah, bila daging olahan mengandung nitrat masuk ke dalam tubuh, zat ini kemudian akan diubah menjadi nitrosamin, yang dikenal sebagai salah satu pemicu kanker.
"Sepertinya dan mungkin saja daging olahan memiliki sejumlah kaitan dengan risiko kanker usus besar," kata Steven H Zeisel, MD, PhD, pakar nutrisi dari University of North Carolina, Chapel Hill.
Zeisel pun memiliki saran bagi mereka yang ingin menghindari kanker usus. "Mengatur asupan daging merah, mencoba menguranginya, mencari penggantinya dengan jenis daging yang lain, atau menyantap sayuran akan menjadi pilihan yang baik," ujarnya.
Mereka yang ingin terhindar dari kanker usus juga disarankan untuk menjauhi minuman beralkohol, menjaga berat badan ideal, rutin berolahraga, dan lebih banyak mengonsumsi makanan mengandung serat.
Sumber :
diakses oleh IHC di :
http://health.kompas.com/read/2011/05/31/10514277/Ancaman.buat.Penggemar.Daging.Merah
Menkes : Cegah Infeksi E.coli dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Kompas.com/Kristianto Purnomo
Menkes Endang Rahayu SedyaningsihJAKARTA, KOMPAS.com - Wabah bakteri E.coli yang saat ini menimpa Eropa khususnya Jerman tidak dapat dianggap sebagai masalah yang sepele. Walaupun sampai saat ini kasusnya belum ditemukan di tanah air, namun upaya pencegahan dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) diharapkan bisa mengurangi dampak risiko seseorang dari penyakit tersebut.
"Masyarakat harus tetap waspada. Waspada dalam artian, menerapkan PHBS (perilaku hidup bersih sehat). "Artinya apa? cuci tangan sebelum makan, kemudian setelah dari wc (buang air besar) cuci tangan pakai sabun," kata Menteri Kesehatan, dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, di Gedung Kementrian Kesehatan, Senin, (6/6/2011) kemarin.
Menurut Endang, wabah E.coli yang saat ini sedang terjadi di Eropa kemungkinan besar disebabkan karena kebiasaan mengonsumsi sayuran mentah yang tidak dicuci. "Kita menganjurkan, kalau bisa dimasak matang. Kalau tidak mau, paling tidak di cuci dulu," imbuhnya.
Menkes mengatakan, sejauh ini sayur-sayuran di Indonesia masih aman untuk di konsumsi. Meskipun dirinya tidak mengetahui betul apakah Indonesia termasuk salah satu negara yang mengimpor sayuran dari Eropa. "Itu harus ditanyakan ke Kementerian Pertanian," terangnya.
Menkes menambahkan, bahwa pada dasarnya infeksi yang disebabkan setiap jenis E.coli memiliki kesamaan sehingga masyarakat tidak perlu panik.
"Wabah E.coli yang sedang heboh di Eropa karena strainnya baru. Strain tersebut, tahan atau resisten terhadap antibiotik," jelasnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Prof dr Tjandra Yoga Aditama mengatakan, sebagai langkah antisipasi dan pencegahan, pihaknya telah membuat edaran di tempat-tempat tertentu seperti misalnya bandara.
"Bandara itu hanya anjuran bahwa untuk mereka yang datang dari Jerman terutama sakit perut di bandara apalagi ada diare dan berdarah, maka orangnya harus diamati. Bentuk edarannya adalah seperti itu," cetusnya.
Sebagaimana telah diwartakan sebelumnya, Tjandra mengungkapkan, masa inkubasi penyakit bisa berkisar antara tiga sampai delapan hari, rata-rata empat hari di mana sebagian besar pasien dapat sembuh dalam 10 hari. Tetapi pada keadaan khusus yang kini juga terjadi pada sebagian kasus di Eropa, penyakit dapat berlanjut menjadi gawat dan berat, yang disebut dengan haemolytic uraemic syndrome (HUS). HUS ditandai dengan kegalalan ginjal akut, anemia dan kekurangan trombosit dan juga gangguan neurologis sampai stroke dan koma.
Sumber :
http://health.kompas.com/read/2011/06/07/08492475/Menkes.Cegah.Infeksi.E.coli.dengan.PHBS
"Masyarakat harus tetap waspada. Waspada dalam artian, menerapkan PHBS (perilaku hidup bersih sehat). "Artinya apa? cuci tangan sebelum makan, kemudian setelah dari wc (buang air besar) cuci tangan pakai sabun," kata Menteri Kesehatan, dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, di Gedung Kementrian Kesehatan, Senin, (6/6/2011) kemarin.
Menurut Endang, wabah E.coli yang saat ini sedang terjadi di Eropa kemungkinan besar disebabkan karena kebiasaan mengonsumsi sayuran mentah yang tidak dicuci. "Kita menganjurkan, kalau bisa dimasak matang. Kalau tidak mau, paling tidak di cuci dulu," imbuhnya.
Menkes mengatakan, sejauh ini sayur-sayuran di Indonesia masih aman untuk di konsumsi. Meskipun dirinya tidak mengetahui betul apakah Indonesia termasuk salah satu negara yang mengimpor sayuran dari Eropa. "Itu harus ditanyakan ke Kementerian Pertanian," terangnya.
Menkes menambahkan, bahwa pada dasarnya infeksi yang disebabkan setiap jenis E.coli memiliki kesamaan sehingga masyarakat tidak perlu panik.
"Wabah E.coli yang sedang heboh di Eropa karena strainnya baru. Strain tersebut, tahan atau resisten terhadap antibiotik," jelasnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Prof dr Tjandra Yoga Aditama mengatakan, sebagai langkah antisipasi dan pencegahan, pihaknya telah membuat edaran di tempat-tempat tertentu seperti misalnya bandara.
"Bandara itu hanya anjuran bahwa untuk mereka yang datang dari Jerman terutama sakit perut di bandara apalagi ada diare dan berdarah, maka orangnya harus diamati. Bentuk edarannya adalah seperti itu," cetusnya.
Sebagaimana telah diwartakan sebelumnya, Tjandra mengungkapkan, masa inkubasi penyakit bisa berkisar antara tiga sampai delapan hari, rata-rata empat hari di mana sebagian besar pasien dapat sembuh dalam 10 hari. Tetapi pada keadaan khusus yang kini juga terjadi pada sebagian kasus di Eropa, penyakit dapat berlanjut menjadi gawat dan berat, yang disebut dengan haemolytic uraemic syndrome (HUS). HUS ditandai dengan kegalalan ginjal akut, anemia dan kekurangan trombosit dan juga gangguan neurologis sampai stroke dan koma.
Sumber :
http://health.kompas.com/read/2011/06/07/08492475/Menkes.Cegah.Infeksi.E.coli.dengan.PHBS
Jumat, 20 Mei 2011
HALF DAY TRAINING "INTEGRATIVE MEDICINE" UNTUK ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN UNPAD ANGKATAN TAHUN 84
Half Day Training Program
"INTEGRATIVE MEDICINE"
Alumni FK. UNPAD Tahun 84
Gedung Askes Bandung, 8 Mei 2011
IN-HOUSE TRAINING HEALTH SECRET DI PT. PINDAD (Persero)
In-House One Day Training Program
HEALTH SECRET
"SaveOur Life for Family, Company & Nation"
Kerjasama PT. PINDAD (Persero) & Rumah Sakit Umum PINDAD
Bandung, 25 & 27 Mei 2011
Dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan SDM PT. Pindad (Persero) pada tanggal 25 dan 27 Mei menyelenggarakan One Day Training HEALTH SECRET yang dibuka langsung oleh Ibu Deputi Direktur PT. Pindad yaitu Ibu Silaningsih, dan Pimpinan RSU Pidad Ibu dr. Lia Yuliani, acara ini diikuti sebanyak 275 pegawai. Acara dimulai dari pukul 08.00 sd 17.00 WIB.
Alhamdulillah acara berjalan dengan lancar, dan antusiasme peserta sangat luar biasa. Hal tersebut terlihat dari penuhnya ruangan pelatihan oleh peserta yang hadir, selama ini ketika Diklat menyelenggarakan acara kesehatan paling hanya diikuti oleh puluhan pegawai (kata ketua panitia : dr. Naomi), dan begitu juga terlihat dari banyaknya pertanyaan dari peserta yang ingin bertanya seputar kesehatan mereka, namun karena waktunya terbatas hanya beberapa aja yang bisa bertanya.
Dari lembar evaluasi (kesan dan pesan) yang diisi oleh peserta, hampir 100% mereka sangat berterima kasih dan puas mengikuti training ini.... Mudah-mudahan dengan diadakannya pelatihan ini PT. Pindad dan keluarganya semakin sehat, maju dan sejahtera.... Amien
Suasana kegiatan training hari pertama, Senin 25 April 2011
diikuti sebanyak 125 peserta
Suasana kegiatan training hari kedua, Rabu 27 April 2011
diikuti sebanyak 150 peserta
Rabu, 18 Mei 2011
LIVING WITH LUPUS
Koran The Jakarta Post
Edisi 15 Mei 2011
When diagnosed with the dangerous autoimmune disease lupus back in 2009, it was a life changing moment for Yune Wahyunaniah. Every time she left home – sunblock, an umbrella, sunglasses and drinking water became her best friends.
She left confused. Her body resisted antibiotics and other synthetic or chemical-based medicines, a condition she developed after consistently taking the medicine to deal with the disease’s symptoms – pain in her joints, regular fever, back pain and constant weakness – since 1990.
“I was once diagnosed with a liver illness and typhus. When I had flu, it lasted longer than ordinary people. Sometimes it lasted up to three months and I had to take antibiotics constantly,” the mother of two says.
In the meantime, her doctor continued to provide her with steroids for her lupus treatments, pushing the resident of Margahayu Raya in the West Java capital Bandung to find alternative medicines to deal with her illness. The chemicals she consumed made stomach sensitive and made her prone to fevers and nausea.
Finding alternative medicine became her priority since her medicine could not help her deal with her painful symptoms.
“When it flared up, I couldn’t stand, and I couldn’t sit long. Even when I was touched, it was killingly painful,” she said.
Her search for alternative therapy was fruitful after she met a doctor who opened a herbal clinic. “I was given herbal treatments to drink,” she says.
When her lupus flared up and her joints hurt, she followed her doctor’s advice and started leech therapy. The leech sucked crystallized blood from her sick joints.
Currently, she enjoys a normal life but still has to use sunblock, an umbrella and sunglasses whenever she’s out of the house. Her bouts with the flu now last for two weeks at most and she has returned to her daily routine – selling encyclopedias and taking her children to school.
“Back then, when the disease struck, I could be hospitalized for three months,” Yune said.
Around the world, it is estimated there are five million people living with lupus – an incurable autoimmune disease that causes chronic inflammation
It is nicknamed “the great imitator” since its symptoms resemble those of many other diseases and it is subsequently often misdiagnosed. Some 300,000 lupus sufferers are found in Indonesia.
The disease is not contagious but it is deadly, just like HIV/AIDS. But unlike HIV, when a patient suffers a decline in immune system function, people living with lupus experience an overproduction of antibodies, disturbing the immune system’s function.
Alternative medicine also became Agus Supariyanto’s choice when his youngest daughter, 10-year-old Yeni [not her real name], was diagnosed with lupus in January.
Starting out with joint pains and fever, Yeni was taken to a big hospital in nearby Cirebon from her home in the West Java town of Indramayu. The fourth grader was diagnosed with a sore throat.
But after treatment with antibio-tics, her fever was still raging and she was later diagnosed with typhus since the doctor detected a high number of Salmonella thyposa bacteria in her body.
“She was given more antibiotics. Ten days after leaving the hospital she was sick again. She was feverish. She was losing lots of weight, from 40 kilograms to only 33 kilograms,” Agus said when taking his daughter for a routine check-up at a Bandung hospital.
Seeing that his daughter, who was later diagnosed with lupus at a hospital in Bandung, still had to constantly take chemical-based medicine as part of her lupus treatment, Agus was worried about her kidneys.
Agus and his wife were unhappy with hospital’s therapies after going back and forth from Indramayu to Bandung to get better treatments. In a short time, the treatments had exhausted some Rp 60 million they had saved for a hajj pilgrimage.
“After checking out the hospital, she has to return a month later for a check-up. She’s feverish again and had to be hospitalized again. But she’s not getting better,” said the father of two who works in Bandung.
Information from a friend led him to an alternative clinic in Bandung, where he got different herbs to treat Yeni.
“After using the herbal medicine, her fever stablized. Her joints don’t hurt anymore so she can attend school although she has to catch up with her studies,” Agus says.
He still took Yeni to Bandung every two weeks for routine check-ups.
“We still use medicine provided by the doctor, but not the antibiotics. We’re afraid of their effects on our daughter,” said Agus’ wife, Dewi, who follows instruction to routinely apply sunblock to her daughter’s skin whenever she goes outside.
Dr. Puti Rita Liswari has also been living with lupus since she tested positive four years ago.
Puti, who adopted a “back to nature” lifestyle since after studying at Leiden University in the Netherlands in 2002, also turned to herbal medicine. She had been experiencing symptoms – joint pain and menstruations that lasted two weeks longer – since she was in junior high school.
The disease hurts Puti more on her skin.
“My skin feels like it is being slit by razor. It bleeds when it is touched by a shallot. My skin breaks when I used soap. My skin is never perfect, it always broken up,” Puti said.
Puti, who is also an executive at the Indonesia Medical Herbal Doctors Association, works together with a herbalist who had 30 years experience in China.
Earlier, Puti only provided herbal therapy to patients suffering from a cytomegalovirus [CMV] infection since she had the experience of providing the herbal therapy to her husband, who was cured after suffering from a CMV infection thanks to natural therapies.
“I’m grateful that I can put into use natural remedies to treat my own body,” said Puti, who once could not stand on her own feet when the disease hit.
She usually tried the herbal remedies she would use on herself before giving them to her patient. A patient would also be asked to identify the needs of his or her own body, including how to turn positive motivation into positive energy.
A herbalist, she said, would usually prepare 15-25 herbs and other natural ingredients to treat a patient.
“I always tell my patient to give it a try and carry on if it fits them,” said the woman, who had job training in three hospitals in Denver, in the US in 1996-1997.
In her current practice, she writes prescriptions using different herbs and natural ingredients for her patients to purchase in herbal stores, such as Babah Kuya in the Pasar Baru market in Bandung.
Lifestyle, she added, played the biggest role in improving health.
“Herbal remedies just calm lupus’ activities, the inflammation. There’s still a need for nutrition to regenerate cells, drinking water to help the body pump out the waste, regular exercise and no stress,” she said.
Dian Syarief Pratomo, who has been living with lupus for 13 years, also saw a rising trend in the use of herbal medicine to deal with lupus with little research done on its medical justification.
“People living with lupus, or any sick person, does not want to suffer side effects from using synthetic and chemical-based medicine. There’s hope for cheaper medicine,” said Dian, who set up a support group for people with lupus — the Syamsi Dhuha Foundation (SDF) — with her husband, Eko Pratomo.
Dian once suffered from a brain inflammation due to high-dosage steroid therapy the first year she was diagnosed with the disease.
The former public relations employee at a private bank said that current lupus therapy was still based on standards established in 1955.
In the meantime, the drug industry has put a high price on the latest immune suppressor drugs. Alternative treatment have becomes an option due to high medical costs, which might reach up to Rp 2 million (US$234) a month.
Medicine for lupus patient suffering from joint pain such as Rituccimab, which requires four doses per treatment cycle, costs Rp 60 million. The latest drugs might cost a patient more than Rp 300 million a year.
“So when a new drug is released, people living with lupus will yell happily, but when they hear the price, they feel helpless again,” said Dian, one of 28 recipients of a Life Time Achievement Award from the 9th International Congress on Systemic Lupus Erythematosus [SLE] committee in Vancouver, Canada in June 2010.
And to observe the World Lupus Day, which falls every May 10, SDF initiated a research sponsorship — the Care for Lupus SDF Awards 2011 — to help those researching the country’s natural ingredients to find therapy supplement and or herb to deal with lupus.
Dian said the effort to find alternative treatment, which is medically justified and affordable, for lupus should be launched.
“Usually, I consume dates to boost my thrombosites although there is no research why dates can increase it. We hope research will help finding out what is the right and effective dosage.”
Selasa, 03 Mei 2011
2 HARI TRAINING & WORKSHOP (TRAINING INTEGRATIVE MEDICINE & WORKSHOP LBA UNTUK PARA DOKTER)
Ikutilah Training & Workshop 2 Hari
Training INTEGRATIVE MEDICINE &
Workshop LBA (Life Blood Cell Analysis)
Untuk Informasi lebih lanjut, Anda bisa menghubungi :
0813-2256 9827 / 0857-1732 7361 (Afief)
Anda juga bisa mengadakan In-House di Kota Anda !
Minimal peserta 30 orang
Kami juga Melayani Training & Workshop Untuk Pengobat Alternative, Traditional, maupun Umum
PROFILE TRAINER :
Dr. Puti Rita Liswari, M.Sc., M.Kes.
Beliau merupakan Founder dan Master Trainer Training ”Health Secret” & "Integrative Medicine", sebuah training yang sejak tahun 2006 hingga sekarang telah membantu merubah kesadaran dan kesehatan masyarakat Indonesia.
Setelah mendalami berbagai macam disiplin ilmu kesehatan dan pengobatan baik dari dalam maupun luar negeri (seperti Amerika dan Belanda), dan juga mengikuti berbagai macam seminar maupun training di dalam dan luar negeri (diantaranya Malaysia dan Australia) maka ia mendedikasikan ilmunya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia dengan memberikan training maupun seminar kesehatan kepada lebih dari 20.000 orang, dan berbicara lebih dari 50 instansi maupun perusahaan.
Selain itu ia merupakan :
1. Founder dan Director THE INTEGRATED HEALTH CENTER FOR WELL BEING
2. Pembicara Talk Show diberbagai Radio maupun Televisi, seperti Bandung TV, Radio MQ FM Bandung, Radio Paramuda, Radio Mara FM & Radio TRIJAYA FM Bandung.
3. Pengurus Pusat PDHMI (Perhimpunan Dokter Herbal Medik Indonesia)
4. Satu-satunya Dokter Indonesia yang belajar LBA (Life Blood Cell Analysis) di Chicago USA
Beliau juga merupakan pengembang dan praktisi INTEGRATIVE MEDICINE, yaitu sebuah Konsep Pengobatan yang menggabungkan 3 Konsep pengobatan yang berkembang saat ini, yaitu konsep pengobatan barat, pengobatan komplementer dan pengobatan tradisional.
CURRICULUM VITAE :
PENDIDIKAN FORMAL
Mei 1993 :
S1 Fakultas Kedokteran Umum
UNPAD Bandung, Indonesia
Juni 1997 :
S2 dari bagian Health Information Management program
Regis University Denver, USA
Nopember 2002 :
S2 dari bagian Medical Anthropology program
Leiden Universiteit, Netherland Belanda
2003 :
Lulus AKTA mengajar IV, UPI BandungPENDIDIKAN IN-FORMAL
1. Date With Destiny, Gold Coast, Australia
Trainer Anthony Robbins
2. Training For the Trainers & Fire Walk Instructor, Bali
Trainer : Dr. Ernest Wong (Singapura)
John Maisell (USA)
Tung Desem Waringin (Indonesia)
3. Unleashing The Power Within, Jakarta
Trainer Anthony Robbins (High-Definition)
4. Training & Workshop LBA (Life Blood Cell Analysis)
BIOMEDX Chicago USA
5. Sensitivity Training
6. Customer Service
PENGALAMAN KERJA
1. JUNI 1996
Praktek Kerja di Fort Logan Mental Hospital,
Denver Colorado USA
2. MEI 1997
Praktek Kerja di Presbiterian st. Luke Hospital,
Denver Colorado USA
3. JUNI 1997
Praktek Kerja di Rose Medical Center,
Denver Colorado USA
4. MEI 2001
Trainer volunteer pada pelatihan Sensitivity Training
di Badan Pelatihan Kesehatan Bandung
JABATAN
1998 – 2000
Kepala Instalasi Sistem Managemen Informasi Rumah Sakit
Cibabat Bandung
2000 - 2001
Kepala bidang bagian Informasi Rumah Sakit
RS Al Islam Bandung
2002- 2003
Supervisor INTERNATIONAL HOLISTIC TOURIST HOSPITAL
Purwakarta Jawa Barat
2002 - sekarang
Konsultan Integrative Medicine (Pengobatan Holistic)
2005 - Sekarang
Komisaris PT. HARAPAN SEMESTA
2005 - Sekarang
Direktur INTEGRATED HEALTH CENTER
2010 – 2012
Pengurus Pusat PDHMI (Perhimpunan Dokter Herbal Medik Indonesia)
PROFILE CO-TRAINER :
Afief Khoiril Anam Di.Hol.Med, CH, CHt, CNLP.
Dia merupakan sosok yang unik karena pengalaman yang multidimesi, diantaranya ia dibesarkan di Pesantren tradisonal FATHUL HUDA di Jawa tengah, kemudian melanjutkan pendidikan keguruan di IKIP PGRI Semarang dan ABA Prawira Martha Karawang, sedangkan pengalaman kesehatan dan pengobatan ia peroleh dari INTERNATIONAL HOLISTIC MEDICAL INSTITUTE serta mengikuti puluhan pelatihan seperti NLP, EFT, Hypnoterapi, Brain Management Buzan Centre, dll. Bersama-sama dengan dr. Puti yang juga salah satu guru dan rekan diskusinya, ia telah ikut serta memberikan training maupun seminar kesehatan kepada lebih dari 20.000 orang, dan lebih dari 50 instansi maupun perusahaan.
Selain itu ia merupakan :
1. Manager Learning Center di INTEGRATED HEALTH CENTER
2. Member Asosiasi Praktisi EFT Indonesia (APEI)
3. Member Indonesia Association of Clinical Hypnotherapist (IACH)
4. Member HeartMath Global Coherence California USA
5. Member Institute of Noetic Science
Langganan:
Postingan (Atom)