Jumat, 11 Februari 2011

Agar Jantung "Panjang Umur"


Tak hanya kanker payudara, penyakit jantung mulai menghantui wanita. Fakta yang disinyalir Yayasan Jantung Indonesia, beberapa tahun belakangan jumlah penderita penyakit jantung pada wanita meningkat enam kali lipat dibandingkan penderita kanker payudara.

Menurut Agneta Akesson, PhD, MPH, dari Karolinska Institute, Swedia kebiasaan buruk yang Anda lakoni sehari-hari, ternyata bisa menjadi ‘cikal bakal’ serangan jantung. Sehingga, masalah ini bisa muncul lebih cepat ketimbang kisaran umum usia wanita mengalami serangan jantung, yaitu di atas 40 tahun.

Saat ini, jumlah wanita merokok cenderung meningkat, dan tingkat stres yang dialami wanita pun semakin tinggi. Nah, kondisi tersebutlah, yang di antaranya mampu membuat hormon dalam tubuh tidak stabil, khususnya estrogen. Padahal, estrogen merupakan hormon yang berkhasiat sebagai ‘tameng’ dari berbagai penyakit, salah satunya penyakit jantung.

Nah, jika satu atau lebih dari empat kasus di bawah ini adalah kebiasaan Anda, tampaknya Anda perlu mengubah gaya hidup sehari-hari.

1.Kebiasaan merokok
Tingkat risiko: Amat tinggi

Banyak wanita perokok yang tidak mau mengubah kebiasaannya, karena takut gemuk. Padahal, kendati merokok biasanya diasosiasikan dengan gangguan paru-paru, sebenarnya sebagai perokok aktif, risiko kematian akibat penyakit jantung sama besarnya dengan penyakit paru-paru.

Sejumlah kecil nikotin dalam rokok merupakan racun bagi tubuh. Nikotin yang terserap dalam setiap hisapan rokok memang tidak mematikan, tetapi tetap membahayakan jantung karena dapat mengakibatkan pengerasan pembuluh nadi serta serta mengacaukan irama jantung.

Stop merokok sekarang juga! Jika Anda berhasil tidak merokok sama sekali dalam beberapa tahun, risiko terserang penyakit jantung bisa ‘merosot’ sehingga hampir setara dengan wanita bukan perokok.

2. Hobi makan junk food
Tingkat risiko: medium

Makanan kaya lemak yang masuk ke dalam tubuh dapat menyebabkan penumpukan zat-zat lemak (kolesterol, trigliserida) di bawah lapisan terdalam (endotelium) dari dinding pembuluh nadi bisa mengakibatkan penyumbatan dan penyempitan pembuluh arteri kororner (arteroklerosis).

Sedangkan, lemak jenuh yang banyak terdapat dalam makanan sejenis junk food juga mampu merangsang hati untuk memproduksi banyak kolesterol. Nah, kolesterol yang mengendap lama-kelamaan akan menghambat aliran darah dan oksigen sehingga menggangu metabolisme sel otot jantung.

Cobalah mengurangi kebiasaan buruk ini. Anda masih tetap bisa menikmati makanan kesukaan, kok. Asalkan porsinya dibatasi, dan seimbangkan dengan memperbanyak konsumsi buah-buahan dan sayuran. Selain itu, lakukan kontrol kadar kolesterol, mengingat kebiasaan ini cukup membahayakan kesehatan jantung.

3. Sering stres
Tingkat risiko: rendah

Hati-hati, stres yang berlarut-larut membuat denyut jantung dan tekanan darah meningkat. Hal ini tentu membuat jantung bekerja lebih berat dan pada akhirnya akan meningkatkan risiko penyakit jantung. Tingkah laku yang serba terburu-buru, dan cepat marah juga memicu timbulnya penyakit tersebut.

Untuk itu luangkan waktu untuk bersantai dan berisirahat. Jika Anda merasa beban pekerjaan di rumah atau di kantor terasa berlebih, cobalah minta bantuan orang terdekat.

4. Jarang berolahraga
Tingkat risiko: di atas medium

Wanita yang tidak aktif bergerak mempunyai risiko 2-3 kali lebih besar menderita serangan jantung. Sayangnya, tidak ada waktu luang dan keterbatasan fasilitas, seringkali menjadi alasan klise banyak wanita enggan berolahraga. Padahal, Anda masih bisa mencuri-curi waktu olahraga di sela-sela kesibukan, kok.

Padahal, selain mengurangi berat badan, olahraga teratur dapat memperkuat otot jantung dan memperbaiki sistem peredaran darah. Jadi, lakukan latihan bersifat aerobik, seperti berjalan kaki, jogging. - 28 Oktober 2008

Sumber :
Petti Lubis
http://bola.vivanews.com/news/read/5793-agar_jantung__panjang_umur_
6 September 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar