Tetapi walaupun segala daya upaya sudah dikerahkan untuk mengobati, mengapa perbaikannya sangat lambat, kadang seperti tidak ada perbaikan sama sekali, atau bahkan kondisinya semakin buruk?
PENYAKIT DEGENERATIF
Walaupun penyebab persisnya belum diketahui secara pasti, banyak ahli berpendapat bahwa kanker tergolong penyakit degeneratif, artinya penyakit yang disebabkan oleh menurunnya fungsi organ-organ tubuh. Dalam hal kanker, penyebabnya antara lain tingginya polusi (udara, air, makanan, zat-zat kimia), kesalahan gaya hidup (sering stres, gampang marah, larut dalam kesedihan, suka “makan/minum enak”, tidak pernah olahraga, dsb), infeksi virus/bakteri, selain ada juga faktor umur dan keturunan.
Sebagai penyakit degeneratif, sebenarnya kanker bisa dicegah dan dikendalikan dengan menghindari/menghilangkan faktor-faktor penyebabnya. Inilah yang sering kurang disadari oleh penderita dan pejuang kanker. Padahal menjalani pengobatan kanker (operasi, kemoterapi, radiasi) tanpa menghilangkan faktor-faktor penyebabnya, tak beda dengan kita membersihkan rumah, sementara pada saat yang sama anak-anak kita kembali menebar sampah di dalamnya. Akan berhasilkah upaya kita membersihkan rumah? Tidak mungkin, bukan?
Supaya upaya pengobatan berhasil, selain berobat secara medis dan mematuhi nasehat dokter, kita harus melakukan upaya-upaya pengobatan nonmedis. Upaya-upaya pengobatan nonmedis inilah yang dimaksudkan dengan menghilangkan faktor-faktor penyebab/pemicu kanker. Banyak di antara upaya ini yang bisa dilakukan sendiri tanpa perlu keluar rumah, dan kalau dilakukan secara sungguh-sungguh sangat besar pengaruhnya pada proses penyembuhan. Antara lain:
- Menerima keberadaan kanker itu dengan hati ikhlas dan pikiran positif, percaya penuh bahwa sesungguhnya Tuhan sedang menurunkan anugerah di balik kondisi sakit tersebut. Doa, keikhlasan, dan sikap positif sangat meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga tubuh lebih kuat melawan sel-sel kanker (maupun penyakit lainnya).
- Menjaga jiwa, sikap, dan perilaku supaya tetap tenang, tidak bingung, tidak sedih berlarut-larut, tidak marah-marah, tidak stress. Jiwa yang tidak stabil membuat tubuh menghasilkan zat-zat beracun, membuat sel-sel tubuh bersifat asam, dan kondisi ini ibarat “pupuk”, sangat disukai sel-sel kanker untuk tumbuh subur.
- Tetap melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasa.
- Cukup istirahat dan menjaga pola makan.
- Menghindari polusi, asap rokok, dan sinar matahari berlebihan. Sinar matahari dibutuhkan, tetapi cukup 20 menit sehari, khususnya sinar matahari pagi.
- Olahraga dan tinggal di lingkungan yang kaya oksigen/banyak tanaman. Olahraga meningkatkan kadar oksigen dalam sel tubuh, sedang kanker benci pada sel yang kaya oksigen, karena dia akan mati merana di dalamnya!
- Melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan daya tahan dan kekebalan tubuh, jika perlu mengkonsumsi jamu, suplemen, atau antioksidan. Tetapi ingat, anda harus tahu persis apa yang anda konsumsi: apa kandungannya, apa manfaatnya, apa efek sampingnya, seberapa takarannya, bagaimana cara mengkonsumsinya, dan bagaimana interaksinya dengan obat-obat lain.
- Menjaga semangat, jangan sampai kendur, jangan pernah menyerah, walaupun perjuangan harus dilakukan berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun.
Jika semua upaya nonmedis tersebut bisa dilakukan bersama-sama dengan upaya pengobatan medis, pasti hasilnya akan lebih optimal. Kemungkinan sembuh lebih besar, setidaknya keganasan sel-sel kanker dapat dikendalikan, yang artinya dapat memperpanjang usia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar