Add caption |
Banyak orang penasaran untuk membedakan madu asli yang dihasilkan lebah pencari makan di alam bebas dari madu palsu (sirup gula, misalnya). Peredaran madu palsu di Indonesia sangat tinggi. Uji coba madu asli atau palsu lewat aroma, semut yang mengerubuti, kekentalan jika diteteskan pada debu, belum jadi jaminan sekitar keaslian sebuah produk madu.
Ciri-ciri madu asli harus berwarna-warni/keruh, hitam pekat (berasal dari bunga akasia), hitam kemerah-merahan, kuning cerah, kekuning-kuningan atau kuning keputih-putihan (lebah budidaya). Bila mendapatkan madu dengan warna dan kekentalan sama perlu diwaspadai karena warna madu asli tidak pernah sama.
Aroma juga bisa dijadikan media untuk menentukan asli atau palsunya sebuah produk madu. Madu asli punya aroma dan bau khas seperti madu dari bunga rambutan, kapuk randu atau kelengkeng. Ini berbeda dengan madu palsu yang sama sekali tidak beraroma.
Pengujian lain, madu asli bila dituangkan di atas piring sebanyak dua senduk lalu disirami air putih. Kalau digoyang ke kanan dan ke kiri membentuk sarang lebah. Jika tidak menyebar bahkan bercampur dengan air, maka terkategori madu palsu.
Anda juga bisa coba menjadikan tubuh sebagai lab alam. Caranya, puasa selama 10 jam, lalu periksa gula darah dan kemudian minumlah madu 2-3 sendok. Sesudah 2 jam, periksa lagi gula darah. Nah, jika madunya murni dan alami, selisih antara B dengan A kecil.
Penderita diabetes mellitus (DM) yang berpengalaman minum madu bisa merasakan madu murni dan madu palsu. Bila setelah minum madu, badan jadi segar dan bertenaga kembali (sama seperti bukan penderita DM yang baru saja minum teh manis), itu menandakan madu yang baru diminum murni dan alami.
Dalam tubuh penderita DM, madu langsung diubah jadi tenaga. Bila penderita DM minum teh manis atau madu yang tidak murni dan tidak alami, ia tidak akan segera merasa segar dan bersemangat, tetapi tetap loyo bahkan tambah loyo (karena gula atau madu palsu tidak bisa diubah jadi tenaga tetapi “mencemari” tubuh).
Indikator lain adalah berat badan penderita DM. Bila setelah minum madu secara teratur berat badan tidak turun, itu tandanya madu yang diminum murni dan alami atau berat badan yang berangsur mendekati berat badan ideal.
Ada yang beranggapan bahwa madu asli tidak akan beku jika dimasukkan ke kulkas/freezer. Tapi hal ini tidaklah benar. Bagi orang yang cukup paham tentang madu, tentu akan mengetahui bahwa madu murni ada yang bisa mengkristal (beku) dan ada yang tidak bisa beku. Madu asli (murni) akan bisa mengkristal / beku, jika kadar glukosa dalam madu lebih banyak dari kadar fruktosanya. Contoh madu yang bisa mengkristal: madu karet, kelengkeng, mente dan kaliandra.
Dan madu asli (murni) tidak bisa beku jika kadar fruktosa dalam madu lebih banyak dari kadar glukosanya. Contoh: madu randu, rambutan, kopi, sono dan mangga. Jadi ada yang masuk jenis madu bisa beku dan sebagian lain masuk jenis madu yang tidak bisa beku. Jika menjumpai madu randu / kopi bisa beku atau mengkristal, kemungkinan besar madu tersebut palsu.
Beku tidaknya madu tidak berpengaruh pada khasiat madu, asal mengandung banyak enzyme, mineral dan nutrisi lainnya yang dibutuhkan oleh tubuh untuk kesehatan atau pengobatan. Jika membeli madu karet, kaliandra, kelengkeng dll yang masuk jenis madu bisa beku, sebaiknya tidak disimpan dalam kulkas.Pengkristalan pada madu akan lebih cepat terjadi pada daerah dingin / suhu di bawah 16 derajat celcius.
Ada juga yang mengatakan bahwa madu asli tidak akan dikerumuni semut, Nah, ini juga pandangan yang salah semua semut menyukai rasa manis, termasuk rasa manis yang ada pada madu. Bahkan ada tiga jenis semut yang memang suka madu, seperti semut pudak, semut gramang dan semut hitam dengan tubuh lancip. Tentu saja tidak ada bukti ilmiah yang menunjang pemahaman salah tersebut.
Walaupun asli tapi jika sudah rusak, madu bisa membahayakan kesehatan kita. Jadi kita perlu tahu juga ciri-ciri madu asli yang telah rusak, yaitu:
- Jika madu tersebut telah mengalami fermentasi/perubahan madu menjadi alkohol (etanol) yang ditandai dengan: adanya suara berdesis jika tutup botol dibuka (bergas), kemasan menggembung, madu berbusa banyak. Pada kasus kerusakan madu yang parah, madu tersebut akan meleleh keluar sendiri ketika tutup botol dibuka atau bahkan bisa meletus sendiri karena tekanan gas/alkohol pada madu rusak tersebut.
- Madu sangat encer (kadar air 23 – 30 % ), berbau tidak segar/ tidak enak karena fermentasi, rasa berubah menjadi lebih asam/kecut yang tidak normal, rasa kurang lezat dan terlalu panas di tenggorokan karena efek alkohol yang berlebihan pada madu.
Madu dengan tanda-tanda fisik di atas, telah kehilangan zat gizi dan kurang layak dijual. Jika madu rusak tersebut sampai dikonsumsi anak-anak dan orang yang pencernaannya lemah, di khawatirkan bisa membahayakan kesehatan.
Madu bisa rusak secara alami (tanpa perlakuan manusia) jika madu tersebut telah fermentasi/bergas. Fermentasi adalah proses perubahan gula sederhana pada madu (fruktosa dan glukosa madu) menjadi ETANOL (alkohol). Fermentasi hanya bisa terjadi jika khamir/yeasts/ragi yang ada dalam madu mendapatkan media madu dengan kadar air tinggi (23 – 30%). Semakin rendah kadar airnya, maka peluang fermentasi pada madu semakin kecil dan lambat. Madu yang aman dari fermentasi biasanya kadar air 16% – 21%, atau idealnya kadar 16 – 20%. Madu yang telah fermentasi (jika tutup botol dibuka timbul suara berdesis disertai busa yang banyak bahkan bisa meletus), tidak layak dikonsumsi apalagi untuk dijual pada konsumen.
Yang Asli Belum Tentu Hebat Khasiatnya
Kalau di atas sudah dibahas tentang keaslian madu, tapi perlu juga saya tekankan bahwa khasiat madu hanya bisa ditentukan oleh kualitas madu yang dihasilkan bunga tanaman. Jadi tidak bergantung pada jenis lebahnya, tetapi tanamannya. Karena itu madu selalu direlasikan dengan tanaman , misalnya randu, lengkeng, korma, manuka, clover, atau yang lain. Madu hutan/tropis juga bisa berkualitas baik, bila hutan tersebut berisi tanaman-tanaman yang baik mutunya.Standar SNI bukanlah standar yang baik untuk menentukan kualitas madu. Boleh dikata itu hanya standar fisik, yang tidak ada hubungannya dengan rasa dan khasiat dari madu. Bagaimana cara memilih madu yang asli? Cara terbaik, beli di peternakannya atau kalau madu liar, ikutlah memanennya. Untuk yang branded, pastikan merek itu diproduksi oleh perusahaan yang terkenal dan memiliki peternakan lebah.
Sumber : http://healindonesia.wordpress.com/2011/02/15/membedakan-madu-asli-dan-madu-palsu/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar